Hay... hari ini gw mau ngeshare materi IPA kelas 9 tentang Sistem Saraf
Yuk disimak....
Sistem Saraf
Sistem saraf
adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari
reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Untuk menanggapi rangsangan,
ada3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:
1. Reseptor adalah alat penerima rangsangan
atau impuls. Yang bertindak sebagain reseptor adalah organ indera
2. Penghantar impuls dilakukan oleh saraf
itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Sel saraf
disebut neuron.
3. Efektor adalah bagian yang menanggapi
rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.
1. Sel Saraf (Neuron)
1 sel saraf
tersusun dari badan sel, dendrite, dan akson.
a. Badan sel
Merupakan
bagian yang paling besar dari sel saraf. Berfungsi untuk menerima rangsangan
dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
Adalah
serabut sel saraf pendek dan bercabang – cabang. Dendrit berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
Adalah
serabut sel saraf panjang yang merupakan
perjuluran sitoplasma badan sel. Berfungsi untuk mempercepat jalannya
rangsangan.
Ada 3 macam
sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik --> menerima ransangan
dari reseptor (indera)
yaitu alat indera dan mengantarkan ke otak
b) Sel saraf motorik --> mengatarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan kelenjar
c) Sel saraf penghubung --> menggunakan sel saraf satu dengan sel saraf lainnya
2. Impuls
Adalah
rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor. Gerakannya sebagai berikut:
a. Gerak Sadar
Adalah gerak
yang terjadi karena disengaja atau disadari. Bagannya adalah sebagai berikut:
b. Gerak Refleks
Adalah gerak
yang tidak disengaja atau tidak disadari. Bagannya sebagai berikut:
3. Susunan Sistem Saraf
4. Susunan Sistem Saraf
Sistem saraf
manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf
pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
a. Sistem saraf pusat
Otak
merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala
kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih
kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum),
otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak besar
adalah pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Berpikir, berbicara,
melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang
disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan
belahan kiri.
Masing-masing
belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur
dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri
mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil
terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak
kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan
dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri
dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi
sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika
seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak
tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di
depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar
dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum
penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar
berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih,
berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks
fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan,
darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.
2. Sumsum tulang belakang
Sumsum
tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari
ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum
tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan
lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan
lapisan dalam mengandung badan saraf.
Di dalam
sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf
penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak
serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.
a. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf
tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf
pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan
cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini
dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.
3. Kelainan pada Sistem Saraf
Beberapa
contoh gangguan pada sistembuh) saraf manusia adalah sebagai berikut.
a. Epilepsi, kelainan pada sel-sel saraf
di otak sehingga penderita tidak dapat merespon berbagai rangsangan. Otot-otot
rangka penderita sering berkontraksi secara tidak terkontrol. Epilepsi dapat
disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan metabolisme, infeksi, adanya
racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada kepala, dan tumor.
b. Neuritis, luka pada neuron atau sel-sel
saraf. Disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, karena pengaruh obat-obatan
dan racun.
c. Amnesia, sulit mengingat
kejadian-kejadian yang telah berlalu. Amnesia dapat disebabkan karena goncangan
batin atau cidera pada otak.
d. Stroke, kerusakan otak akibat pecah,
penyempitan, atau tersumbatnya pembuluh darah di otak. Strok sering terjadi
pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.
Sistem
Indera
Ada lima
macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kamu
tidak asing dengan alat indera manusia tersebut. Apakah kelima alat indera yang
kamu miliki berfungsi dengan baik? Bagaimana cara mengetahuinya jika kelima
alat indera tersebut tidak berfungsi dengan baik? Kelima alat indera ini akan
berfungsi dengan baik jika, saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja
dengan baik, Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik, Alat-alat
indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.
1. Mata
Bola mata
terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.
a) Bagian-bagian mata:
1) Kornea
Kornea
merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang dan berfungsi sebagai pelindung matamu. Agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air
mata yang berasal dari kelenjar air mata.
2) Cairan Aqueous
Di belakang
kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous yang berfungsi untuk membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
3) Iris atau Selaput Pelangi
Iris
terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan warna pada mata seseorang.
4) Pupil
Pupil
terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil dan membesar, seperti fungsi diafragma pada kamera. Pupil membuka dan menutup secara otomatis bergantung pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil, sedangkan
ketika gelap, pupil akan membesar.
5) Retina
Retina
merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya pelat film pada kamera.
6) Lensa Mata
Lensa mata
berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu kemampuan
untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis).
b) Cacat Mata
Cacat mata
disebabkan daya akomodasi mata yang masih baik. Mata normal akan melihat dengan
jelas sedekat dekatnya 25 cm dan sejauh jauhnya tak terhingga. Cacat mata
dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Miopi
(Rabun jauh)
Miopi atau
sering disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea yang terlalu cekung.Orang yang menderita miopi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya
(pada jarak 25 cm). Titik jauh mata orang yang menderita miopi berada pada
jarak tertentu.
2. Hipermetropi
Hipermetropi
atau Hiperopia atau rabun dekat adalah kelainan refraksi mata dimana bayangan
dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Hal ini dapat disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan kornea yang kurang. Orang yang menderita
hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek yang terletak di titik
dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh (tak hingga).
Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak baca
normal (PP > 25 cm).
3. Presbiopi
Presbiopi
atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja dengan
baik akibatanya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih. Presbiopi
dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.
Telinga
merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara.
Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz.
Selain sebagai alat pendengaran telinga
berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.
Telinga
manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Telinga bagian luar
Telinga
bagian luar terdiri atas:
• Daun telinga, berfungsi untuk
menampung getaran.
• Saluran telinga luar atau lubang
telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
• Kelenjar minyak, berfungsi menyaring
udara yang masuk sebagai pembawa gelombang suara.
• Membran timpani atau selaput gendang,
berfungsi menerima dan memperbesar getaran suara.
b. Telinga bagian tengah
Telinga
bagian tengah terletak di sebelah dalam membrane timpani. Fungsi dari telinga bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga
tulang pendengaran.
c. Telinga bagian dalam
Telinga
bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran oleh
urat saraf. Penyusun telinga bagian
dalam adalah sebagai berikut.
• Tingkap jorong, berfungsi menerima dan
menyampaikan getaran.
• Rumah siput, berfungsi menerima,
memperbesar, dan menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran. Di dalam
saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan terdapat ujung-ujung saraf
pendengaran.
• Tiga saluran setengah lingkaran,
berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh dan menjaga keseimbangan.
a. Proses mendengar
a) Suara yang kita dengar akan ditangkap
oleh daun telinga,kemudian sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang
telinga bergetar.
b) Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang
pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke rumah siput.
c) Di dalam rumah siput, cairan limfe akan
bergetar sehingga meransang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan
impuls saraf yang ditujukan ke otak.
d) Di dalam otak, impuls tersebut akan
diolah sehingga kita bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
b. Gangguan pada telinga
Gangguan
pada telinga menyebabkan ketulian atau kekurangtajaman pendengaran. Ada dua
penyebab gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf.
Gangguan telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan penghantar
bunyi bisa diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam gangguan telinga, yaitu:
a. Ganguan telinga disebabkan oleh luka
pada telinga bagian luar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga
mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat permanent jika terjadi infeksi
yang sangat parah. Penderita ini harus segera memeriksakan telinganya pada
dokter supaya bisa cepat disembuhkan.
b. Penumpukan kotoran sehingga menghalangi
getaran suara untuk sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus
membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas minimal satu kali dalam
seminggu.
c. Kerusakan gendang telinga, misalnya
gendang telinga pecah. Pecahnya gendang telinga bisa disebabkan oleh dua hal,
yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu kuat dan terkena suatu benda yang
tajam, misalnya membersihkan telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh
gendang telinga dan menyebabkan gendang telinga menjadi sobek. Gendang telinga
sangat tipis sekali.
d. Otosklerosis, adalah kelainan pada
tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala tinitus (dering pada telinga)
ketika masih kecil.
e. Presbikusis, adalah perusakan pada sel
saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
f. Rusaknya reseptor pendengaran pada
telinga bagian dalam akibat dari mendengarkan suara yang amat keras.
3. Hidung
Hidung
adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang
berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang
dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut
halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang
berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Pada saat
kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat
kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan
meransang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan
rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau
dari zat kimia tersebut.
Gangguan
pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan
lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau.
Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu
hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran
dan merapikan bulu – bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu.
Lidah adalah
alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah
memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan
bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor
yang dapat menerima rangsangan. Reseptor lidah adalah vavila pengecap atau
kuncup pengecap. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang
terdapat pada bintil-bintil lidah. Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat
kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu.Pada saat kita makan
sambal, kita sering merasakan kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari kepekaan
rasa pada kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada papilla sehingga mengembang
dan menyebabkan timbulnya rasa pedas.
5. Kulit
Kulit adalah
alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas,
dingin, dan nyeri atau sakit.Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya
ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada
dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan
ujung saraf yang berselaput (berpapilia).
Oke sekian dulu materinya....
Semoga bermanfaat :D Thanks for visit...
GBU :D
Oke sekian dulu materinya....
Semoga bermanfaat :D Thanks for visit...
GBU :D