Hallo semua kali ini gw akan nge-share tentang Pelajaran Ipa kelas 9 tentang Sistem Reproduksi pada Manusia
Cek this out.....
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Cek this out.....
SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
Alat
reproduksi manusia dibedakan menjadi dua yaitu:
A. Alat Reproduksi laki-laki
Alat
reproduksi laki-laki berfungsi untuk menghasilkan sel sperma dan menempatkan
sel sperma ke dalam alat kelamin wanita. Alat reproduksi laki-laki terdiri
dari:
1. Testis
Testis
merupakan gonade jantan berbentuk oval terletak dalam skrotum atau kantung
pelir yang merupakan lipatan dinding tubuh. Testis mengandung lipatan
saluran-saluran tubulus seminiferus (saluran tempat pembentukan sperma) dan
sel-sel Leydig (sel penghasil hormone testosterone) yang tersebar diantara
tubulus seminiferus.Testis mensekresikan hormon testosterone yang berfungsi
merangsang pematangan sperma (spermatogenesisi) dan pembentukan tanda – tanda
kelamin pria, misalnya pertumbuhan kumis, janggut, bulu dada, jakun, dan
membesarnya suara.
2. Epididimis
Jumlah satu
pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok-kelok diluar
permukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan sebagai tempat pematangan
sperma. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan
untuk membuahi.
3. Vas deferens
Jumlah
sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan epididimis dan
ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan sebagai saluran
jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung
semen/kantung mani).
4. Vesikula seminalis
Jumlah
sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-lekuk. Dindingnya
mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan bersifat basa (alkalis).
Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus
(lendir), gula fruktosa (penyedia energi untuk pergerakan sperma), enzim,
vitamin dan hormon prostagladin.
5. Saluran ejakulasi
Jumlah
sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan
uretra.
6. Uretra
Merupakan
saluran yang terdapat disepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis.
Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani.
7. Kelenjar Testis
Kelenjar
testis berjumlah sepasang dan disusun oleh banyak lilitan-lilitan yaitu tubulus
seminiferus (panjang total >200m).
Kelenjar testis berfungsi sebagai organ penghasil sel sperma.
8. Saluran kelamin
Saluran
kelamin berfungsi mengangkat sel sperma dari testis keluar tubuh.
Berturut-turut dimulai dari epidermis,vas deferens, duktus ejakulatoris dan
berakhir di uretra.
9. Kelenjar kelamin (asesoris)
Kelenjar
kelamin merupakan kelenjar yang menghasilkan sekret sebagai campuran dari sel
sperma (semen)
Ada 3
kelenjar kelamin, yaitu:
a) Vesika seminalis, menghasilkan cairan
yang mengandung frukrosa
b) Prostat, menghasilkan cairan alkalis
c) Bulbouretra/cowper, menghasilkan sekret
lain, untuk mengaktifkan dan memelihara sperma.
B. Alat Reproduksi Wanita
Alat
reproduksi wanita berfungsi menghasilkan sel ovum, dan juga berfungsi menerima
sel sperma dan memberikan tempat
berkembang bagi embrio yang tumbuh setelah fertilisasi. Alat reproduksi wanita
terdiri dari:
1. Ovarium
Umumnya
ovarium seorang wanita berjumlah sepasang. Bentuknya oval seukuran kacang,
terdapat di dalam rongga badan, di daerah pinggang dan disebelah kiri dan kanan
tulang kemudi. Di dalam ovarium terdapat kelenjar buntu penghasil hormon dan
sel tubuh yang bertugas membentuk sel telur atau ovum. Sel tubuh penghasil sel
telur ini disebut folikel.
Ovarium
merupakan kelenjar kelamin wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur,
hormone estrogen dan hormone progesterone.
a) Sekresi estrogen dihasilkan oleh folikel
de Graaf dan dirangsang oleh FSH.
Estrogen berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda – tanda kelamin
sekunder pada wanita, misalnya perkembangan pinggul, payudara, serta kulit
menjadi halus.
b) Progesteron dihasilkan oleh korpus luteum
dan dirangsang oleh LH Progesteron
berfungsi mempersiapkan dinding uterus agar dapat menerima sel telur yang sudah
dibuahi
2. Saluran Kelamin
Saluran
kelamin menghubungkan ovarium ke uterus. Saluran kelamin terdiri dari:
a) Fimbriae merupakan serabut/ silia lembut
yang terdapat di bagian pangkal ovarium berdekatan dengan ujung saluran
oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum yang telah matang yang dikeluarkan
oleh ovarium.
b) Tuba fallopi meruapakan saluran memanjang
setelah infundibulum yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi
sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia pada dindingnya.
c) Uterus merupakan organ yang berongga dan
berotot. Berbentuk sperti buah pir dengan bagian bawah yang mengecil. Berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan embrio.
d) Vagina merupakan saluran akhir dari
saluran kelamin.
C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio
Fertilisasi
adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap
rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum
dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot
bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding
rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh
sehingga terjadi menstruasi.
Bersamaan
dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan
banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak
terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon
esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk
menjadi bayi.
Perkembangan
embrio:
1. Usia 4
minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.
embrio usia
4 minggu
2. Usia 8
minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari
tangan, hidung, dan kaki.
embrio usia
8 minggu
3. Usia 10
minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran
kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16
minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah
lengkap.
embrio usia
16 minggu
5. Usia 40
minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio
mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi
sebagai berikut.
Menyalurkan zat makanan dari induk
ke embrio.
Mengalirkan zat-zat sampah dari
embrio ke dalam darah induknya.
Melindungi janin dari berbagai zat
racun atau kuman penyakit.
D. Siklus
Menstruasi
Menstruasi
disebut juga haid merupakan pendarahan yang terjadi akibat luruhnya dinding
sebelah dalam rahim (endometrium) yang banyak mengandung pembuluh darah.
Lapisan endometrium dipersiapkan untuk
menerima
pelekatan embrio. Jika tidak terjadi pelekatan embrio, maka lapisan ini akan
luruh, kemudian darah keluar melalui serviks dan vagina. Pendarahan ini terjadi
secara periodik, jarak waktu antara menstruasi yang satu dengan menstruasi
berikutnya dikenal dengan satu siklus menstruasi. Siklus menstruasi wanita
berbeda-beda, namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama menstruasi
dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4
fase, yaitu:
1. Fase menstruasi
Fase
menstruasi ini terjadi jika ovum tidak dibuahi sperma, sehingga korpus luteum
menghentikan produksi hormon esterogen dan progesteron. Turunnya kadar
esterogen dan progesteron menyebabkan lepasnya ovum dari endometrium yang
disertai robek dan luruhnya endometrium, sehingga terjadi pendarahan. Fase
menstruasi ini berlangsung kurang lebih 5 hari. Darah yang keluar selama
menstruasi berkisar antara 50-150 mili liter.
2. Fase
pra-ovulasi
Fase
pra-ovulasi disebut juga dengan fase poliferasi. Pada fase ini hormon pembebas
gonadotropin yang dikeluarkan hipotalamus akan memacu hipofise untuk
mengeluarkan FSH. FSH singkatan dari folikel stimulating hormon. FSH memacu
pematangan folikel dan merangsang folikel untuk mengeluarkan hormon esterogen.
Adanya esterogen menyebabkan pembentukan kembali (poliferasi) dinding
endometrium. Peningkatan kadar esterogen juga menyebabkan serviks untuk
mengeluarkan lendir yang bersifat basa. Lendir ini berfungsi untuk menetralkan
suasana asam pada vagina sehingga mendukung kehidupan sperma.
3. Fase
ovulasi
Jika siklus
menstruasi seorang perempuan 28 hari, maka ovulasi terjadi pada hari ke 14.
Peningkatan kadar esterogen menghambat pengeluaran FSH, kemudian hipofise
mengeluarkan LH. LH singkatan dari luternizing hormon. Peningkatan kadar LH
merangsang pelepasan oosit sekunder dari folikel, peristiwa ini disebut ovulasi.
4. Fase
pasca ovulasi
Fase ini
berlangsung selama 14 hari sebelum menstruasi berikutnya. Walaupun panjang siklus menstruasi
berbeda-beda, fase pasca-ovulasi ini selalu sama yaitu 14 hari sebelum
menstruasi berikutnya. Folikel de Graaf (folikel matang) yang telah melepaskan
oosit sekunder akan berkerut dan menjadi korpus luteum. Korpus luteum
mengeluarkan hormon progesteron dan masih mengeluarkan hormon esterogen namun
tidak sebanyak ketika
berbentuk
folikel. Progesteron mendukung kerja esterogen untuk mempertebal dan
menumbuhkan pembuluhpembuluh darah pada endometrium serta mempersiapkan
endometrium untuk menerima pelekatan embrio jika terjadi pembuahan atau
kehamilan. Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan berubah menjadi
korpus albikan yang hanya sedikit mengeluarkan hormon, sehingga kadar
progesteron dan esterogen menjadi rendah. Keadaan ini menyebabkan terjadinya
menstruasi demikian seterusnya.
Perubahan
Hormon Saat Menstruasi
E. Penyakit
Sistem Reproduksi pada Manusia
Sistem
reproduksi dapat mengalami gangguan yang mengakibatkan pasangan usia subur
sulit memperoleh keturunan. Beberapa gangguan dan penyakit yang berkaitan
dengan sistem reproduksi adalah :
1. HIV/AIDS
AIDS
(Acquired Immune Deficiency Syndrome) disebabkan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus) yang menyerang kekebalan tubuh. Penularannya dapat
terjadi melalui hubungan seksual, transfusi darah penderita AIDS, jarum suntik
yang tercemar, dan ibu hamil kepada anaknya.
Tubuh yang
terserang virus HIV kekebalannya rusak, sehingga mudah terinfeksi oleh berbagai
jenis penyakit yang dapat menimbulkan kematian. Infeksi HIV awalnya tidak
menampakkan gejala sakit. Pada tahap berikutnya muncul gejala flu berulang
seperti lesu, demam, berkeringat di malam hari, dan otot sakit.
A.HIV
AIDS
disebabkan oleh infeksi HIV. Virus ini akan merusak sistem kekebalan tubuh
dengan cara menyerang sel darah putih. Seseorang yang mengidap AIDS tidak dapat
melindungi dirinya dari segala macam bibit penyakit. Akibatnya, penderita bisa
terserang berbagai penyakit.
Pada
awalnya, orang yang terinfeksi HIV tampak seperti orang yang sehat dan tidak
memperlihatkan gejala-gejala tertentu. Fase ini dapat terjadi selama 5 – 7
tahun, tergantung dari kekebalan tubuh si penderita.
Pada tahap
selanjutnya, akan muncul gejala awal seperti hilangnya selera makan, tubuh
terasa lemas, dan badan berkeringat secara berlebihan pada malam hari. Kemudian
akan timbul bercak-bercak dikulit, terjadi pembengkakan kelenjar getah bening,
mengalami diare terus menerus, serta flu yang tidak sembuh-sembuh. Fase ini
berlangsung 6 bulan sampai 2 tahun.
Tahap
terakhir atau fase AIDS akan terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sudah sangat
berkurang. Pada tahap ini biasanya penderita mudah terserang penyakit TBC,
pneumonia, herpes, gangguan saraf, dan sebagainya. Kejadian ini berlangsung
selama 3-6 bulan. Untuk mengetahui apakah seseorang dinyatakan positif
menderita AIDS, harus dilakukan pemeriksaan laboratorium terhadap banyaknya
jumlah sel T pada darahnya.
b. Penularan
HIV
Sebagian
besar orang tertular HIV karena hubungan seksual. Virus HIV dapat menyerang
orang pemakai narkoba dan tato yang menggunakan jarum suntik dan semprotan yang
telah terkontaminasi oleh virus HIV. Penularan HIV juga bisa melalui transfusi
darah. Ibu hamil yang mengidap AIDS dapat menularkan virus HIV pada janinnya.
Penularan
HIV sangat cepat sekali, seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh pengguna
narkoba semakin banyak, seks bebas, dan perpindahan penduduk yang tinggi. Untuk
itulah, kita harus menanggapi dengan serius dan sebisa mungkin mencegah
penyebaran virus ini.
c.
Pencegahan HIV
Obat
penyakit AIDS belum ditemukan sampai saat ini. Satu-satunya jalan supaya
terhindar dari penyakit ini adalah meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa. Selain itu, AIDS dapat juga dicegah dengan cara sebagai berikut.
1)
Menghindari hubungan seks bebas dengan orang yang menderita penyakit ini.
2)
Menghindari hubungan seks dengan orang yang pecandu narkoba.
3)
Mengadakan pemeriksaan laboratorium terhadap orang yang akan mendonorkan
darahnya.
4) Menjamin
sterilitas alat suntik dan menggunakannya untuk sekali pakai
2. Sifilis
Penyakit
sifilis sering disebut raja sing a. Sifilis bersifat menular dan disebabkan
oleh bakteri Troponema pallidum. Penularan dapat terjadi melalui hubungan
seksual, transfusi darah, dan kehamilan. Gejala awalnya timbul bisul pada
bagian penis laki-laki atau di rahim perempuan. Bisul ini
tidak
menyebabkan rasa sakit dan dapat sembuh dengan sendirinya. Gejala selanjutnya
muncul lesi di permukaan kulit di seluruh tubuh namun tidak menyebabkan gatal,
sariawan di mulut, sakit tenggorokan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar
limfa pada lipatan tangan, leher, dan paha. Gejala-gejala ini juga dapat hilang
dengan sendirinya. Pada infeksi tingkat lanjut, muncul gejala berupa kerusakan
tulang dan sendi, aorta, dan dapat menyebabkan kelumpuhan. Namun gejala-gejala
ini dapat dihentikan dengan pengobatan.
3. Gonore
Penyakit
gonore disebabkan oleh infeksi bakteri Neisseiria gonokokus dan dapat menular
melalui hubungan seksual. Gonore menyerang selaput lendir uretra, leher rahim,
dan organ lain. Pada laki-laki, gejalanya adalah terasa sakit saat buang air
dan keluar nanah dari uretra. Pada penderita wanita, muncul gejala keluar
lendir berwarna hijau dari alat kelamin. Namun banyak perempuan yang tidak
menunjukkan adanya gejala, sehingga penyakit akan berlanjut sampai terjadi
komplikasi. Infeksi yang menyebar hingga ke testis
(pada
laki-laki) dan oviduk (pada wanita) dapat menyebabkan kemandulan. Infeksi yang
menyebar ke persendian menyebabkan radang sendi. Bayi yang lahir dari penderita
gonore dapat mengalami kebutaan jika tidak segera
mendapatkan
pengobatan.
4. Klamidia
(klamidiasis)
Pada
laki-laki akan keluarnya nanah dari penis saluran urine. Sehingga mengakibatkan
infeksi pada testis. Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis
5. Herpes
Luka pada
vagina atau penis. Ini sangat membahayakan jantung dan otak, melalui ibu yang
ditularkan ke fetusnya.
6.
Candidiasis (keputihan)
Gejala yang
timbul yaitu luka pada vagina atau penis seperti bercak-bercak yang menyerang
pada alat kelamin manusia Infeksi pada dinding vagina, langit -langit, lipatan
dekat anus. Melalui proses kelahiran infeksi berasal dari ibu selama kelahiran.
Ini dapat diakibatkan karena kebersihan vagina, mulut dan anus tidak terjaga.
Oke sekian dulu materinya bila ada salah kata mohon dimaafkan :D
Semoga Bermanfaat :)
Thanks for visit... Bye...
Oke sekian dulu materinya bila ada salah kata mohon dimaafkan :D
Semoga Bermanfaat :)
Thanks for visit... Bye...
terimakasih banyak atas sumber informasi yg telah diberikan sangat manfaat
BalasHapusSelaput Dara Buatan
Obat Perangsang
Viagra USA Obat Kuat Pria
Bio Slim Herbal
Obat Mata Herbal
Perangsang Wanita
Obat Perangsang Cair
Perangsang Sex Drops
Semenax Penyubur Sperma
Vagina Tabung
Vagina Center
Boneka Seks Full Body Cantik
Vagina Pinggul
Alat Bantu Sex Pria
Vagina Elektrik
Penis Elektrik
Penis Tempel
Penis Manual
Penggeli Vagina
Penggemuk Badan
Cialis Obat Perkasa
Meizitang Obat Diet Alami
Quick Slim Penurun Berat Badan
Obat Peninggi Grow Up USA
Celana Hernia
Vigrxplus Pembesar Vital
Herbal Slim Peluntur Lemak
Pelangsing Lida
Vakum Penis
Alat Pembesar Penis
Pembesar Payudara
vimax canada Pembesar Penis Alami