Jumat, 31 Januari 2014

Sistem Saraf

Hay... hari ini gw mau ngeshare materi IPA kelas 9 tentang Sistem Saraf


Yuk disimak....



Sistem Saraf

Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh. Untuk menanggapi rangsangan, ada3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu:

1.        Reseptor adalah alat penerima rangsangan atau impuls. Yang bertindak sebagain reseptor adalah organ indera
2.        Penghantar impuls dilakukan oleh saraf itu sendiri. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Sel saraf disebut neuron.
3.        Efektor adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar impuls.

1.        Sel Saraf (Neuron)


1 sel saraf tersusun dari badan sel, dendrite, dan akson.
a. Badan sel
    Merupakan bagian yang paling besar dari sel saraf. Berfungsi untuk menerima                 rangsangan dari dendrit dan meneruskannya ke akson.
b. Dendrit
   Adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang – cabang. Dendrit berfungsi untuk          menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.
c. Akson (Neurit)
   Adalah serabut sel saraf  panjang yang merupakan perjuluran sitoplasma badan sel.        Berfungsi untuk mempercepat jalannya rangsangan.

Ada 3 macam sel saraf yang dikelompokkan berdasarkan struktur dan fungsinya, yaitu:
a) Sel saraf sensorik      -->    menerima ransangan dari reseptor (indera) yaitu alat                                                      indera dan mengantarkan ke otak
b) Sel saraf motorik       -->    mengatarkan rangsangan ke efektor yaitu otot dan                                                          kelenjar
c) Sel saraf penghubung -->   menggunakan sel saraf satu dengan                                                                                sel saraf lainnya

2. Impuls
   Adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,              kemudian dibawa oleh neuron. Impuls yang diterima oleh reseptor dan disampaikan        ke efektor akan menyebabkan terjadinya gerakan atau perubahan pada efektor.                Gerakannya sebagai berikut:
a. Gerak Sadar
   Adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Bagannya adalah sebagai          berikut:




b. Gerak Refleks
   Adalah gerak yang tidak disengaja atau tidak disadari. Bagannya sebagai berikut:




3.        Susunan Sistem Saraf



4. Susunan Sistem Saraf
   Sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem        saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Sedangkan sistem saraf tepi    terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.

a. Sistem saraf pusat
1. Otak



Otak merupakan alat tubuh yang sangat penting dan sebagai pusat pengatur dari segala kegiatan manusia. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, beratnya lebih kurang 1/50 dari berat badan. Bagian utama otak adalah otak besar (Cerebrum), otak kecil (Cerebellum), dan batang otak.
Otak besar adalah pusat pengendali kegiatan tubuh yang disadari. Berpikir, berbicara, melihat, bergerak, mengingat, dan mendengar termasuk kegitan tubuh yang disadari. Otak besar dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan kanan dan belahan kiri.
Masing-masing belahan pada otak tersebut disebut hemister. Otak besar belahan kanan mengatur dan mengendalikan kegiatan tubuh sebelah kiri, sedangkan otak belahan kiri mengatur dan mengendalikan bagian tubuh sebelah kanan.
Otak kecil terletak di bagian belakang otak besar, tepatnya di bawah otak besar. Otak kecil terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar berwarna kelabu dan lapisan dalam berwarna putih. Otak kecil dibagi menjadi dua bagian, yaitu belahan kiri dan belahan kanan yang dihubungkan oleh jembatan varol. Otak kecil berfungsi sebagai pengatur keseimbangan tubuh dan mengkoordinasikan kerja otot ketika seseorang akan melakukan kegiatan.
Batang otak tersusun dari medula oblangata, pons, dan otak tengah. Batang otak terletak di depan otak kecil, di bawah otak besar, dan menjadi penghubung antara otak besar dan otak kecil. Batang otak disebut dengan sumsum lanjutan atau sumsum penghubung. Batang otak terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan dalam dan luar berwarna kelabu karena banyak mengandung neuron. Lapisan luar berwarna putih, berisi neurit dan dendrit. Fungsi dari batang otak adalah mengatur refleks fisiologis, seperti kecepatan napas, denyut jantung, suhu tubuh, tekanan, darah, dan kegiatan lain yang tidak disadari.

2. Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang terletak memanjang di dalam rongga tulang belakang, mulai dari ruas-ruas tulang leher sampai ruas-ruas tulang pinggang yang kedua. Sumsum tulang belakang terbagi menjadi dua lapis, yaitu lapisan luar berwana putih dan lapisan dalam berwarna kelabu. Lapisan luar mengandung serabut saraf dan lapisan dalam mengandung badan saraf.
Di dalam sumsum tulang belakang terdapat saraf sensorik, saraf motorik, dan saraf penghubung. Fungsinya adalah sebagai penghantar impuls dari otak dan ke otak serta sebagai pusat pengatur gerak refleks.

a. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi tersusun dari semua saraf yang membawa pesan dari dan ke sistem saraf pusat. Kerjasama antara sistem pusat dan sistem saraf tepi membentuk perubahan cepat dalam tubuh untuk merespon rangsangan dari lingkunganmu. Sistem saraf ini dibedakan menjadi sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom.



3. Kelainan pada Sistem Saraf
   Beberapa contoh gangguan pada sistembuh) saraf manusia adalah sebagai berikut.
a. Epilepsi, kelainan pada sel-sel saraf di otak sehingga penderita tidak dapat merespon      berbagai rangsangan. Otot-otot rangka penderita sering berkontraksi secara tidak            terkontrol. Epilepsi dapat disebabkan karena cacat sejak kelahiran, kelainan                    metabolisme, infeksi, adanya racun yang merusak sel-sel saraf, kecelakaan pada            kepala, dan tumor.
b. Neuritis, luka pada neuron atau sel-sel saraf. Disebabkan oleh infeksi, kekurangan           vitamin, karena pengaruh obat-obatan dan racun.
c. Amnesia, sulit mengingat kejadian-kejadian yang telah berlalu. Amnesia dapat                disebabkan karena goncangan batin atau cidera pada otak.
d. Stroke, kerusakan otak akibat pecah, penyempitan, atau tersumbatnya pembuluh           darah di otak. Strok sering terjadi pada orang yang menderita tekanan darah tinggi.

Sistem Indera
Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Kamu tidak asing dengan alat indera manusia tersebut. Apakah kelima alat indera yang kamu miliki berfungsi dengan baik? Bagaimana cara mengetahuinya jika kelima alat indera tersebut tidak berfungsi dengan baik? Kelima alat indera ini akan berfungsi dengan baik jika, saraf-saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik, Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik, Alat-alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.

1. Mata
Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.



a) Bagian-bagian mata:
1) Kornea
    Kornea merupakan bagian mata yang bersifat tembus pandang dan berfungsi sebagai     pelindung matamu. Agar tetap bening dan bersih, kornea ini dibasahi oleh air mata         yang berasal dari kelenjar air mata.
2) Cairan Aqueous
    Di belakang kornea terdapat cairan yang disebut cairan aqueous yang berfungsi untuk     membiaskan cahaya yang masuk sehingga terfokus ke lensa mata.
3) Iris atau Selaput Pelangi
    Iris terdapat di belakang kornea dan berpigmen. Pigmen ini menentukan warna pada       mata seseorang.
4) Pupil
    Pupil terdapat di tengah-tengah iris. Pupil dapat mengecil dan membesar, seperti             fungsi diafragma pada kamera. Pupil membuka dan menutup secara otomatis                 bergantung pada cahaya yang masuk. Jika cahaya terang, pupil akan mengecil,               sedangkan ketika gelap, pupil akan membesar.
5) Retina
    Retina merupakan selaput yang mengandung sel-sel indera. Retina berfungsi sebagai       layar, tempat terbentuknya bayangan, seperti halnya pelat film pada kamera.
6) Lensa Mata
    Lensa mata berada di belakang iris. Lensa mata memiliki daya akomodasi, yaitu             kemampuan untuk mencembung (menebal) dan mencekung (menipis).

b) Cacat Mata
Cacat mata disebabkan daya akomodasi mata yang masih baik. Mata normal akan melihat dengan jelas sedekat dekatnya 25 cm dan sejauh jauhnya tak terhingga. Cacat mata dibedakan menjadi 3 yaitu:
1. Miopi (Rabun jauh)
    Miopi atau sering disebut sebagai rabun jauh merupakan jenis kerusakan mata yang         disebabkan pertumbuhan bola mata yang terlalu panjang atau kelengkungan kornea         yang terlalu cekung.Orang yang menderita miopi tidak mampu melihat dengan jelas         objek yang jauh tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek di titik dekatnya (pada       jarak 25 cm). Titik jauh mata orang yang menderita miopi berada pada jarak tertentu.
2. Hipermetropi
   Hipermetropi atau Hiperopia atau rabun dekat adalah kelainan refraksi mata dimana        bayangan dari sinar yang masuk ke mata jatuh di belakang retina. Hal ini dapat                disebabkan karena bola mata yang terlalu pendek atau kelengkungan  kornea yang          kurang. Orang yang menderita hipermetropi tidak mampu melihat dengan jelas objek      yang terletak di titik dekatnya tapi tetap mampu melihat dengan jelas objek yang jauh      (tak hingga). Titik dekat mata orang yang menderita rabun dekat lebih jauh dari jarak      baca normal (PP > 25 cm).
3. Presbiopi
    Presbiopi atau mata tua disebabkan karena gaya akomodasi lensa mata tak bekerja         dengan baik akibatanya lensa mata tidak dapat menfokuskan cahaya ke titik kuning         dengan tepat. sehingga mata tidak bisa melihat yang jauh maupun dekat. gaya                 akomodasi adalah kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih.                 Presbiopi dapat diatasi dengan lensa ganda yang berisi lensa plus dan minus.



2. Telinga



Telinga merupakan alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Selain sebagai alat pendengaran telinga  berfungsi menjaga keseimbangan tubuh manusia.
Telinga manusia dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:
a. Telinga bagian luar
   Telinga bagian luar terdiri atas:
   • Daun telinga, berfungsi untuk menampung getaran.
   • Saluran telinga luar atau lubang telinga, berfungsi menyalurkan getaran.
   • Kelenjar minyak, berfungsi menyaring udara yang masuk sebagai pembawa                     gelombang suara.
   • Membran timpani atau selaput gendang, berfungsi menerima dan memperbesar              getaran suara.
b. Telinga bagian tengah
    Telinga bagian tengah terletak di sebelah dalam membrane timpani. Fungsi dari telinga     bagian tengah adalah untuk meneruskan getaran dari suara telinga bagian luar ke             telinga bagian dalam. Pada telinga tengah terdapat saluran Eustachius dan tiga tulang       pendengaran.

c. Telinga bagian dalam
    Telinga bagian dalam berfungsi mengantarkan getaran suara ke pusat pendengaran         oleh urat saraf.   Penyusun telinga bagian dalam adalah sebagai berikut.
   • Tingkap jorong, berfungsi menerima dan menyampaikan getaran.
   • Rumah siput, berfungsi menerima, memperbesar, dan menyampaikan getaran suara        ke saraf pendengaran. Di dalam saluran rumah sifut terdapat cairan limfe dan                  terdapat ujung-ujung saraf pendengaran.
  • Tiga saluran setengah lingkaran, berfungsi sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh     dan menjaga keseimbangan.

a. Proses mendengar
a) Suara yang kita dengar akan ditangkap oleh daun telinga,kemudian sampai ke                 gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar.
b) Getaran ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan     ke rumah siput.
c) Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehingga meransang ujung-ujung           saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang ditujukan ke otak.
d) Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga kita bisa mendengar dan                 mengenali suara tersebut.

b. Gangguan pada telinga
    Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau kekurangtajaman pendengaran.           Ada dua penyebab gangguan telinga, yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan     saraf. Gangguan telinga yang disebabkan oleh gangguan saraf dan gangguan                   penghantar bunyi bisa diatasi menggunakan alat pendengaran buatan. Alat ini mampu     memperbesar gelombang suara sebelum suara masuk ke telinga. Ada bermacam             gangguan telinga, yaitu:
    a. Ganguan telinga disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang telah terinfeksi         atau otitis sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini dapat bersifat permanent             jika terjadi infeksi yang sangat parah. Penderita ini harus segera memeriksakan               telinganya pada dokter supaya bisa cepat disembuhkan.
   b. Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke gendang        telinga. Oleh karena itu, kita harus membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas        minimal satu kali dalam seminggu.
   c. Kerusakan gendang telinga, misalnya gendang telinga pecah. Pecahnya gendang              telinga bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu kapasitas suara yang didengar terlalu              kuat dan terkena suatu benda yang tajam, misalnya membersihkan telinga dengan            peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang              telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis sekali.
   d. Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan gejala            tinitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
   e. Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia manula.
   f. Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari                           mendengarkan suara yang  amat keras.

3. Hidung



Hidung adalah alat indera yang menanggapi rangsangan berupa bau atau zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau. Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung kita. Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir, kemudian akan meransang rambut-rambut halus pada sel pembau. Sel pembau akan meneruskan rangsangan ini ke otak dan akan diolah sehingga kita bisa mengetahui jenis bau dari zat kimia tersebut.
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan bulu hidung yang terlalu banyak. Kita harus selalu membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan bulu – bulunya supaya penciuman kita tidak terganggu.

4. Lidah



Lidah adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan. Lidah memiliki otot yang tebal, permukaannya dilindungi oleh lendir dan penuh dengan bintil-bintil. Kita dapat merasakan rasa pada lidah karena terdapat reseptor yang dapat menerima rangsangan. Reseptor lidah adalah vavila pengecap atau kuncup pengecap. Kuncup pengecap merupakan kumpulan ujung-ujung saraf yang terdapat pada bintil-bintil lidah. Tidak semua bagian lidah peka terhadap zat kimia dan daerahnya juga khusus untuk rasa tertentu.Pada saat kita makan sambal, kita sering merasakan kepedasan. Rasa pedas bukan hasil dari kepekaan rasa pada kuncup pengecap. Tetapi merupakan suhu panas pada papilla sehingga mengembang dan menyebabkan timbulnya rasa pedas.


5. Kulit



Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit.Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan ujung saraf yang berselaput (berpapilia).


Oke sekian dulu materinya....
Semoga bermanfaat :D Thanks for visit... 
GBU :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar